HIBAH BOTI MASJID DAN MUSHOLA TERHADAP POPULISME ISLAM ANIES BASWEDAN KEPADA PENERIMA BANTUAN TAHUN 2019-2022
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pada tahun 2017 Pilkada DKI Jakarta, saat itu gubernur pertahana Basuki Tjajana Purnama kalah dari lawannya Anies Baswedan. Pemilihan tersebut menarik karena sering sekali terjadi politik identitas yang dilakukan oleh Anies demi merebut suara masyarakat muslim. Pendekatan melalui jalan populisme Islam menjadi salah satu perangkat utama dalam pemenangan pasangan nomor urut 2 tersebut. Hal ini dibuktikan dengan dukungan salah satu organisasi masyarakat Islam bernama Front Pembela Islam secara terbuka menyatakan dukungan dan disusul oleh dengan PWNU DKI Jakarta. Pasca Pilkada tersebut dalam 23 janji kampanye Anies tersebut memuat salah satu poin yang mendukung citra pemimpim masyarakat muslim meskipun secara eksplisit yakni peningkatan bantuan sosial rumah ibadah. Pada akhirnya pada tahun 2019 realisasi untuk mendukung citra populis Islam ditambah memenuhi janji kampanye hingga hibah khusus Mushola dan Masjid dicetuskan melalui kerjasama dengan DMI Provinsi DKI Jakarta. Anggaran hibah mencapai seratus miliar lebih untuk bantuan operasional tempat ibadah umat muslim demi memperlancar gagasan populisme Islam dibangun melalui citra pemimpin masyarakat muslim yang cinta terhadap Mushola dan Masjid. Peneliti akan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam kepada para penerima bantuan, DMI DKI Jakarta, dan Biro Pendidikan Mental Spiritual akan mendeskripsikan pemberian hibah yang sukses menggaet hati masyarakat muslim di DKI Jakarta.
Rincian Artikel
LP2M-UMNAW-Copyright@ 2018