PEMBERDAYAAN LEMBAGA KOPERASI DI KABUPATEN MUSI RAWAS
Main Article Content
Abstract
Tujuan Peneli dalam penelitian ini adalah untuk menemukan model pemberdayaan
lembaga koperasi yang ada di lokasi penelitian, dengan menggunakan metode deskriptif
dan analisis dengan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara,
pengamatan, dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan teknik analisis data meliputi
tiga komponen analisis yaitu reduksi, sajian data, penarikan kesimpulan Miles dan
Huberman. Informan penelitian berjumlah 07 orang yang terdiri dari Kepala Bidang Bina
Usaha Koperasi,. Kasi Organisasi dan Hukum, Kasi Diklat dan penyuluhan, Kasi
pengawasan koperasi, dan 03 Orang Staf. Data hasil penelitian adalah dari 730 unit
lembaga koperasi di lokasi penelitian diketahui ada 152 unit lembaga koperasi tidak aktif.
Data ini menunjukkan bahwa ternyata lembaga koperasi yang tidak aktif sebesar 11 %
dari keseluruhan koperasi yang ada, yang dapat dijadikan tolok ukur untuk pemberdayaan
Lembaga Koperasi kedepan, yang dapat diukur dari aspek Perencanaan, Sosialisasi,
hambatan dalam pemberdayaan Lembaga Koperasi, tingkat pendidikan dan pemahaman
pengurus dan anggota koperasi, Sebaran lembaga koperasi, Sitem pengangkatan pengurus
koperasi dan Anggaran.. Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan sesuai dengan data
skunder yang diperoleh darilokasi penelitian, dilaksanakan mulai dari Tanggal 06 Bulan
Mei sampai dengan Tanggal 22 Bulan Mei Tahun 2015 di palembang dan 07 bulan
November sampai dengan 12 November 2015 yang terdiri dari 02 angkatan dilaksanakan
di Hotel Sempurna Lubuklingga,. melalui sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman koperasi
yang dilaksanakan oleh bagian bina lembaga koperasi dengan mengundang lembagalembaga
koperasi dan dihadiri oleh utusan dari masing-masing koperasi yang diundang. Pemateri
dalam kegiatan sosialisasi dari kepala bidang koperasi Provinsi Sumatera
Selatan, dan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (DEKOPINDA). Untuk peningkatan dan
Pengembangan Jaringan Kerja Sama Usaha Koperasi, dilaksanakan melalui studi
banding dengan lembaga-lembaga koperasi baik di dalam maupun di luar tempat
penelitian dan dilakukan kontrak kerjasama Hambatan terletak pada rasio antara pegawai
bidang kelembagaan koperasi dengan sebaran dan jumlah lembaga koperasi yang ada
belum seimbang, tingkat pendidikan dan pemahaman pengurus dan anggota lembaga
koperasi masih lemah dan belum mencukupinya anggaran.
Article Details
LP2M-UMNAW-Copyright@ 2018