ANALISIS PEMASARAN KOMODITI CABAI MERAH (Capsicum annum L)

Isi Artikel Utama

Muhammad Ichsan Nurianto

Abstrak

Rendahnya produktivitas  tanaman cabai di Desa Pagar Merbau III dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : kurangnya ketersediaan bibit yang berkualitas, tingginya tingkat serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) pada komoditas pertanian cabai, cuaca buruk (curah hujan tinggi, kekeringan, dan perubahan cuaca, SDM petani dan aparatur penyuluh yang masih belum menguasai sepenuhnya tentang teknologi komoditas pertanian, tingginya harga sarana produksi komoditas pertanian seperti bibit, pupuk, obat-obatan, dan mulsa PHP, lemahnya permodalan petani serta belum efesiensinya sistem pemasaran komoditas pertanian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research).Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan dalam analisisnya, penulis menggunakan rumus margin, profit dan efisiensi  pemasaran. Berdasarkan analisis yang dilakukan bahwa aluran pemasaran yang dapat memberikan petani keuntungan yang lebih besar adalah petani yang memasarkan Cabai Merah dengan menggunakan jalur pemasaran yang lebih singkat seperti saluran I. Petani ke Pedagang Pengumpul Desa kemudian kePedagang Pengecer  dan yang terakhir ke Konsumen. Margin  pemasaran pada saluran pemasaran I sebesar Rp 5.000 terdapat pada pedagang pengumpul dengan profit Rp. 3.400/Kg dan sebesar Rp. 5.000/kg pada pedagang pengecer dengan profit sebesar Rp. 4.630/kg.Margin pemasaran pada saluran pemasaran II sebesar Rp 5.000 terdapat pada pedagang pengumpul dengan profit Rp 3.400/kg dan sebesar Rp.5.000/kg pada pedagang antar daerah dengan profit sebesar Rp.4.190 dan pada pedagang pengecer Rp. 10.000 dengan profit margin sebesar Rp. 9.630. Harga jual tertinggi ditetapkan pedagang pengecer kepada konsumen yaitu sebesar Rp. 50.000/kg pada saluran I. Sedangkan harga jual tertinggi ditetapkan pedagang pengecer kepada konsumen  yaitu sebesar Rp. 60.000/kg pada saluran II.. Nilai efisiensi pemasaran pada saluran I sebesar 3,94  % pada saluran  II sebesar 4,63 %, ini menunjukkan bahwa semua jalur pemasaran Cabai Merah pada daerah penelitian telah efisien. Namun saluran I merupakan saluran yang paling efisien dikarenakan nilai efisiensi yang paling kecil yaitu 3,94 %  lebih kecil dari 50 % (3,94 % < 50%)

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Direktorat Jendral Hortikultura, 2015. Pengertian Hortikultura. Jakarta

Prayudi, G, 2010. Membudidayakan Tanaman Cabai, Jakarta

Rahadi, F, 2000. Agribisnis Tanaman Buah, Penebar Swadaya, Jakarta.
Santika, A. 2008. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya, Jakarta.
Setiadi. 2000. Bertanam Cabai. Edisi Revisi. Penebar Swadaya, Jakarta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D. Alfabta. Bandung