FORMULASI MELOKSIKAM DALAM BENTUK KOYO SEBAGAI ANALGESIK DAN ANTIINFLAMASI
Main Article Content
Abstract
Meloksikam digunakan sebagai antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang memperlambat enzim siklooksigenase-2 (COX-2). Rute pemberian yang umum digunakan secara oral untuk mengobati beberapa penyakit rematik, seperti artritis reumatoid (RA), osteoartritis, nyeri punggung bawah, dan beberapa penyakit sendi lainnya. Namun, penggunaan, meloksikam secara oral bisa mengakibatkan dampak gastrointestinal misalnya perdarahan, tukak lambung, mual, serta muntah. Untuk menghindari efek samping ini, namun dalam penelitian ini meloksikam diformulasikan menjadi dispersi padat patch transdermal (koyo). Pembuatan patch (koyo) transdermal meloksikam menggunakan larutan polimer yaitu hidroksipropil metilselulosa:etil selulosa:polivinil pirolidon beserta perbandingan terfokus pada peningkat permeasi (enhancer) yaitu propilen glikol. Konsentrasi yang digunakan yakni F1 10%; F2 20%, serta F3 30%. Patch transdermal meloksikam yang telah dibuat dengan cara di esksekusi berdasarkan bermacam keriteria fisikokimia, organoleptik, kekebalan, keseragaman bobot, ketahanan lipatan, kadar air, dan sifat pengembangan. Interaksi antara zat aktif meloksikam serta polimer dianalisis menerapkan FTIR, struktur kristal dianalisis dengan difraksi sinar-X, dan penetrasi obat secara in-vitro (sel difusi Franz). Formula terbaik dievaluasi secara in vivo guna menimbangkan kegiatan analgesik serta antiinflamasinya menggunakan gel yang beredar di pasaran.
Hasil pengujian Patch transdermal dispersi padat meloksikam dengan tiga formula yakni memiliki warna kuning, tak memiliki bau, permukaannya kering serta rata, ketebalannya antara 0,0193 sampai 0,0212 cm, keseragaman bobot bobot 98,88 sampai 123,26 mg, ketahanan lipat 370 hingga 375 kali, kadar air 2,094 sampai 2,410% serta pengembangan 7,49 sampai 19,10%. Hasil penetrasi tertinggi dari F3 Patch transdermal dispersi padat meloksikam dengan penetrasi pada menit ke-480 mempunyai % penetrasi yakni 86,453%, nilai AUC sebanyak 1867,303 (% menit), oleh karena itu jika disimpulkan bahwa perbandingan konsentrasi propilen glikol sebagai enhancer memiliki pengaruh melepaskan obat secara transdermal. Hasil analisis menggunakan FTIR menampilkan terdapat interaksi zat aktif meloksikam dengan polimer. Efek analgetik F3 terkuat di menit ke-260 yakni 61,98 (detik), sebaliknya gel natrium diklofenak dalam menit ke-240 yaitu 43,51 (detik) dan persentase penghambatan antiinflamasi pada menit ke-480 yaitu 90,10%, dibandingkan gel natrium diklofenak pada menit ke-480 yakni 64,61%. Koyo transdermal meloksikam (F3) memiliki dampak terapi analgesik serta antiinflamasi yang lebih baik dari pada formulasi lain serta gel natrium diklofenak.
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.