SKRINING FITOKIMIA DAN UJI SITOTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN MATOA (Pometia pinnata) DENGAN METODE BSLT

Isi Artikel Utama

Dina Agustia Parlin
M. Pandapotan Nasution
Haris Munandar Nasution
Anny Sartika Daulay

Abstrak

Matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst) merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai tanaman obat. Tanaman ini mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Antioksidan yang tinggi dikenal sebagai penangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan tumbuhnya sel-sel kanker pada tubuh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun matoa sebagai senyawa antikanker dengan penentuan LC50 dan juga senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada daun matoa. Pada penelitian ini dilakukan skrining fitokimia dan karakterisasi simplisia daun matoa. Pengujian sitotoksisitas ekstrak etanol daun matoa menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dilakukan dengan beberapa konsentrasi : 100 µg/ml, 200 µg/ml, 300 µg/ml, 400 µg/ml, 500 µg/ml, 600 µg/ml, 700 µg/ml, 800 µg/ml, 900 µg/ml, dan 1000 µg/ml. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil skrining fitokimia daun matoa mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan glikosida. Hasil karakterisasi daun matoa memberikan kadar air 7,33%, kadar sari larut air 14,03%, kadar sari larut etanol 6,54%, kadar abu total 6,54% dan kadar abu tidak larut asam 0,741%. Hasil karakterisasi ini sesuai dengan ketentuan Materia Medika Indonesia. Pada pengujian sitotoksisitas dengan metode BSLT memberikan nilai LC50 356,7795 µg/ml, sehingga ekstrak etanol daun matoa dapat disimpulkan bersifat sitotoksik dan berpotensi sebagai obat antikanker. Senyawa uji dikatakan toksik apabila nilai LC50 lebih kecil dari 1000 µg/ml.

##plugins.generic.usageStats.downloads##

##plugins.generic.usageStats.noStats##

Rincian Artikel

Bagian
Articles