Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosional pada Siswa yang Membolos Melalui Layanan Bimbingan Kelompok di Sekolah SMK Swasta Mandiri Tahun Pembelajaran 2021-2022
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional dan cara mengatasi kecerdasan emosional pada siswa yang membolos melalui layanan bimbingan kelompok. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan oleh Arikunto. Subjek penelitian ini adalah siswa yang membolos di Sekolah SMK Swasta Mandiri Tahun Pembelajaran 2021-2022. Jenis tindakan penelitian ini adalah observasi melalui layanan bimbingan kelompok dan angket. Berdasarkan hasil angket, diperoleh hasil bahwa upaya meningkatkan kecerdasan emosional pada siswa yang membolos diterima dengan baik. Hasil penelitian pada kondisi awal masih banyak siswa yang siswa memiliki kecerdasan emosional rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pada kondisi awal yaitu 5 orang atau sekitar 71,5% memiliki kecerdasan emosional dengan kriteria rendah. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang sebanyak 2 orang atau 28,5 %. Hasil pelaksanaan pada siklus I upaya meningkatkan kecerdasan emosional mendapatkan hasil yang lebih baik yaitu sebanyak 2 orang atau sekitar 28,5 %. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional sedang sebanyak 5 orang atau 71,5 %. Dan hasil pelaksanaan tes pada siklus II upaya meningkatkan kecerdasan emosional mendapatkan hasil yang sangat baik yaitu sebanyak 1 orang atau sekitar 14,3 %. Sedangkan siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sebanyak 6 orang atau 85,7 %. Atau dikatakan sudah tuntas. Dengan demikian bahwa kegiatan laayan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kecerdasan emosional pada siswa yang membolos.
##plugins.generic.usageStats.downloads##
Referensi
Arikunto, S. (2018). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
Dewi, D. F. (2022). Penerapan Model Investigasi Kelompok Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Tema Indahnya Keragaman Di Negeriku Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Terpadu (JPPT), 4(1), 83-93.
Goleman, D. (2015). Emotional Intelligence : Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih Penting Daripada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Khismafani, W. (2019). Unsur-Unsur Intrinsik Dalam Cerita Pendek Boule de Suif Karya Guy de Maupassant: Kajian Dari Teori Strukturalisme Robert Stanton. in Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Muin, S. (2015). Peran Pola Asuh Permisif, Iklim Sekolah, Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Perilaku Membolos Sekolah Siswa. Psikopedagogia 4(2):1–11.
Prakoso, A., & Lisma, E. (2021). Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X MIA 1 SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa. EduGlobal: Jurnal Penelitian Pendidikan, 1(1), 17-23.
Purwito. (2016). Upaya Meningkatkan Konsep Diri Dalam Pengembangan Karier Melalui Bimbingan Kelompok Dengan Diskusi Kelompok Bagi Siswa Kelas IX A Pada Semester II SMPN 3 NGUTER SUKOHARJO TAHUN 2016/2017,. Purwito, Upaya Meningkatkan Konsep Diri Dalam Pengembangan Karier . Jurnal Pendidikan Dwija Utama 36(9).
S., Indihadi Agustina D,Hodidjah, H. (2015). Analisis Penggunaan Bahasa Alay Dalam Kosakata Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 2 (1):1–8.
Siagian, S. S., Mujib, A., & Zahari, C. L. Analisis Tingkat Kecemasan Matematika dalam Pembentukan Konsep Image Siswa. Paradikma: Jurnal Pendidikan Matematika, 15(1), 8-13.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suyanto, J, A. (2013). Menjadi Guru Profesional, Strategi Meningkatkan Kualifikasi Dan Kualitas Guru Di Era Global. Jakarta: Esensi Erlangga Group.