Implementasi Pengembangan Teknologi Fermentasi Madu-Bawang Tunggal Dalam Upaya Pencegahan Hiperkolesterolemia Di Desa Wedoroanom Gresik
Main Article Content
Abstract
Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol plasma dan dapat memicu terjadinya perkembangan penyakit kardiovaskular. Kasus hiperkolesterolemia, terus meningkat dari tahun ke tahun dan diperparah oleh kebiasaan dan gaya hidup yang buruk seperti merokok, kurang berolahraga, kurang konsumsi sayur dan buah, konsumsi alkohol dan obesitas. Berdasarkan survei tim pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat penderita hiperkolesterol banyak yang mengkonsumsi obat sintetik dan masih jarang menggunakan terapi herbal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk mengedukasi masyarakat Desa Wedoroanom Gresik, melalui sosialisasi tentang manfaat madu yang telah difermentasi dengan bawang putih tunggal dan pelatihan pembuatan fermentasi madu-bawang tunggal untuk pencegahan penyakit kolesterol. Kegiatan ini diawali dengan tahap pra kegiatan yang meliputi survei, focus discussion group (FGD), dan persiapan dengan mitra, dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan, kemudian pada tahap pasca kegiatan dilakukan proses evaluasi kegiatan melalui wawancara dan kuisioner. Berdasarkan hasil evaluasi menunjukkan bahwa pemahaman masyarakat mengenai wawasan khasiat madu yang di fermentasi menggunakan bawang tunggal meningkat sebanyak 52%, sedangkan keterampilan masyarakat dalam membuat fermentasi madu-bawang putih tunggal meningkat sebanyak 49%. Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam mengaplikasikan teknologi fermentasi pada madu menggunakan bawang putih tunggal untuk menurunkan kadar kolesterol.