NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL MAHKOTA CINTA KARYA HABIBURAHAMAN EL SHIRAZY DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA
Main Article Content
Abstract
Artikel ini bertujuan mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam novel Mahkota Cinta Karya Habiburahaman El Shirazy. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. NovelĀ Mahkota Cinta mengandung nilai-nilai pendidikan karakter dalam bentuk religius, nasionalis, kemandirian, gotong royong, dan integritas yang tercermin melalui perilaku tokoh. Fungsi, karya sastra sebagai hiburan dan pendidikan terpenuhi dalam novel ini. Implikasi novel Mahkota Cinta dapat dijadikan materi pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbentuk kegiatan inti pembelajaran.
Downloads
Download data is not yet available.
Article Details
Section
Articles
References
Haryadi. (2011). Peranan Sastra dalam Pendidikan Karakter. http://www. academia. edu/6695993/Peranan_Sastra_dalam_Pendidikan_Karakter. diunduh Rabu, 15 April 2020.
Mahayana, Maman S. (2005). 9 Jawaban Sastra Indonesia. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat) Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Kemendikbud. (2016). Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. (2017). Konsep dan Pedoman Pendidikan Karakter. Modul. Jakarta: Kemendikbud.
Muhardi dan Hasanuddin WS. (2006). Prosedur Analisis Fiksi: Kajian Strukturalisme. Padang: Citra Budaya Indonesia.
Moleong, Lexi. J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ratna, Nyoman Kutha. (2003). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV. Diponegoro.
Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Sayuti, Sumanto A. (2000). Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
Shirazy, Habiburahaman El. (2010). Mahkota Cinta. Jakarta. Republika.
Suhardi. (2011). Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Jakarta: Komodo Books.
Teeuw, A. (1983). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter (Konsepsi dan Aplikasinya dalam 6 Lembaga Penelitian). Jakarta: Kencana.
Mahayana, Maman S. (2005). 9 Jawaban Sastra Indonesia. Jakarta: Raja Grasindo Persada.
Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat) Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Kemendikbud. (2016). Silabus Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. (2017). Konsep dan Pedoman Pendidikan Karakter. Modul. Jakarta: Kemendikbud.
Muhardi dan Hasanuddin WS. (2006). Prosedur Analisis Fiksi: Kajian Strukturalisme. Padang: Citra Budaya Indonesia.
Moleong, Lexi. J. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ratna, Nyoman Kutha. (2003). Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusyana, Yus. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV. Diponegoro.
Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Sayuti, Sumanto A. (2000). Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.
Shirazy, Habiburahaman El. (2010). Mahkota Cinta. Jakarta. Republika.
Suhardi. (2011). Sastra Kita, Kritik, dan Lokalitas. Jakarta: Komodo Books.
Teeuw, A. (1983). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
Zubaedi. (2013). Desain Pendidikan Karakter (Konsepsi dan Aplikasinya dalam 6 Lembaga Penelitian). Jakarta: Kencana.