METAFORA PADA UPACARA ADAT NGELINGKAHI PADA SUKU KARO; SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini menganalisis pemaknaan metafora pada petuah-petuah dalam prosesi Nelingkahi (melangkahi) dalam perkawinan adat Karo . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotik. Pemaknaan metafora dilakukan dengan menganalisis pemetaan bentuk konkret referen sekunder ke dalam konsep abstrak referen primer yang berfokus pada penelaahan aspek referensial dan relasi tanda yang terdapat di dalam metafora sebagai suatu tanda yang kompleks. Penelaahan aspek referensial dan relasi tanda dilakukan dengan menggunakan teori metafora semiotik Danesi-Perron serta menggunakan model trikotomi Peirce. Metode penelitian yang di gunakan adalah kualitatitf deskriptif dimana data yang diperoleh melalui wawancara, pengambilan gambar pada acara ngelingahi (melangkahi). Hasil pengumpulan data kemudian di analisis dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan metafora sangat berkaitan erat dengan proses pemetaan referen sekunder (representamen) ke dalam referen primer (objek) yang mengungkap pesan-pesan kearifan budaya Karo (interpretan). Nilai-nilai kearifan budaya tersebut direpresentasikan representamen-representamen yang ada melalui fungsi, karakteristik, ciri khas, sifat, struktur, manfaat, maksud serta kondisi unik yang dimiliki oleh representamen-representamen tersebut. Hasil penelitian juga mengungkap pola representasi metafora di dalam Ngelingkahi (melangkahi ) pada perkawinan adat Karo. Penjabaran mengenai data hasil temuan penelitian, penulis dapat menyimpulkan bahwa,jenis- jenis metafora Ngelingkahi (melangkahi) pada suku Karo terdiri dari metafora ke-ada-an (being), metafora kosmos (cosmos), metafora tenaga (energy), metafora substansi (substance), metafora permukaan bumi (terrestrial), metafora benda mati (object), metafora tumbuhan (living), metafora binatang (animate), dan metafora manusia (human). Makna dari setiap metafora itu berbagai macam, yaitu menggambarkan kesempurnaan, kemewahan, kesakralan, dan keindahan dari segala rupa yang Selain itu metafora juga berisi tentang harapan-harapan dan doa doa yang di panjatkan kepada kedua mempelai yang melangkahi dan kepada abang atau kakak yang di lingkahi segala harapan baik . Kebutuhan bahan ajar menurut guru dan siwa, yang meliputi tanggapan informasi guru dan siswa terhadap bahan ajar yang digunakan , dengan relevannya antara buku guru dan buku siswa.