PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATA KULIAH MENYIMAK BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Main Article Content

Nur Shabrina Reznani
Nurhayati Nurhayati
Sungkowo Soetopo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbentuk modul menyimak berbasis budaya lokal yang dapat digunakan oleh mahasiswa di Universitas Baturaja. Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan. Penelitian ini memodifikasi model pengembangan Borg, Gall dan Gall serta Dick, Carey, dan Carey menjadi enam langkah, yaitu identifikasi kebutuhan, eksplorasi kebutuhan materi, produksi bahan ajar,validasi desain, revisi, dan uji coba produk. Untuk mengetahui kepraktisan dan keefektivan modul, dilakukan uji validasi oleh ahli dan tiga tahap evaluasi formatif menggunakan angket, wawancara dan lembar penilaian. Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan dari tiga aspek, yaitu kelayakan isi/materi dan penyajian, kebahasaan, dan kegrafikaan, modul dikategorikan valid. Berdasarkan uji kepraktisan melalui evaluasi orang per orang (one to one evaluation) dan uji coba kelompok (Small Group) pada mahasiswa modul dikategorikan sangat praktis. Selanjutnya berdasarkan uji efek potensial melalui field test modul berpengaruh dan terdapat peningkatan rata-rata sebesar 9,1 terhadap keterampilan menyimakmahasiswa.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Borg, W. R., Gall M. D. And Joyce P. Gall. (2003). Educational Research: An Introduction (Seven Edition). New York & London: Longman
Chamadiah, Siti dkk. 1987. Kemampuan Mendengarkan Mahasiswa di DKI Jakarta. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Cunningsworth, A. (1995). Choosing Your Coursebook. Oxford: Heinemann
Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar.Yogyakarta:Gava Media.
Dick, W., Carey, L., & Carey, J.O. (2001). The Systematic Design Of Introction (Fifth Edition).New York: Longman
Djulia, E. (2005). Peran Budaya Lokal DalamPembentukan Sains. RingkasanDi-sertasi.
UPIBandung.
Geertz, Clifford. (2004). Local Knowlegde and It’s Limit. Yale: Johns Hopkins University Press.
Hilma, Iman dan Nedi Sunaedi. (2018). Revitalization of Local Wisdom for The Enviromnental Education. Jurnal Geosfera Indonesia. 2(1):19--28
Mana, Lira Hayu Afdetis dan Titiek Fujita Yusandra. (2017). Pengembangan RKPS dan SAP Menyimak Berbasis Pendekatan Contextual Teaching and Learning. Jurnal Gramatika STKIP PGRI Sumatera Barat. 2(2):84β€”100
Nurhayati. (2011). Fungsi Bahasa Sebagai Pengembang Budaya Bangsa Yang Berkarakter Dalam Kaitannya Dengan Fungsi Pendidik. Prosiding Seminar Idiosinkrasi Pendidikan Karakter Melalui Bahasa dan Sastra. Jakarta: Kepel Press.
Nurhayati. (2012). Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa dengan Model Dictogloss. Jurnal Lingua. 2(5):98β€”110
Ricards, Jack C. (2001). Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge:
Tarigan, Djago. 1994. Menyimak sebagai Suatu Pengantar Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.
Vega, Nofvia De dan Arifin. (2016). Penerapan Self Directed E-Learning pada Keterampilan Menyimak. Jurnal Masyarakat dan Telematikan Informasi. 7(2):107β€”118