MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS KOMODITI BUAH PISANG

Main Article Content

Wardah Tulail Nadila

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui bahwa tanaman pisang merupakan tanaman serba guna, mulai dari bagian bawah (bonggol)sampai bagian atas (bunga pisang) dapat dimanfaatkan serta mengetahui nilaiekonomis yang dihasilkan dari buah pisang. Selain itu, pisang yang berkualitas juga mempunyai potensi dan prospek usaha yang cukup besar dalam peluang dan konsumsinya agar dapat bersaing dengan buah-buahan lainnya sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor buah pisang dipasar global.  tujuan lain adalah untuk mengajak dan menghimbau masyarakat untuk memulai mananam pisang agar bisa membantu perekonomian keluarga, untuk mengajarkan tahapan apa saja yang harus dilakukan masyarakat jika ingin menanam pisang. Tanaman pisang merupakan tanaman yang sangat sederhana. Walaupundemikian, tanaman pisang mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalahdapat diolah menjadi macam-macam bentuk makanan olahan seperti keripik pisang, sale pisang, dan lain-lain. Indonesia merupakan negara tropis, sangat subur untuk sebagian besartanaman, termasuk buah pisang. Buah pisang dapat tumbuh dimana-mana, baiksebagai tanaman sela, batas/pagar disekitar rumah dan dipekarangan-pekarangantermasuk kebun. Oleh sebab itu, tanaman pisang dalam pembangunan negaradapat merupakan suatu sumber devisa negara yang sangat baik. Buah pisang mempunyai peluang eksport menggairahkan yang tidak kalahsaing dengan buah-buah lainnya. Pisang mempunyai keunggulan antara lain: mempunyai prospek pasar yang baik. mempunyai potensi pengembangan yang luas. Memiliki nilai ekonomis/jual yang tinggi dan menguntungkan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Abidin A.Sukarti, Bertanam buah-buahan di Pekerangan (Bogor : Bagian hortikultura Departemen Agronomi IPB, 2000). http://mr- virus89.blogspot.com/2011/12/makalah-management-agribisnis- komoditi_30.html

Rukmana Rahmat,Citra Pisang Sebagai Komoditi Perdagangan, Sinar Tani, 8 februari 1995.