FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK <p style="text-align: justify;">Jurnal <strong>FARMASAINKES: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan</strong> dengan Nomor <strong>E-ISSN </strong><a title="issn brin" href="https://issn.brin.go.id/terbit?search=2807-114X"><strong>2807-114X</strong></a> adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Medan sejak Agustus 2021, dengan Edisi Pertama Volume 1 Nomor 1, Agustus 2021. Jurnal <strong>FARMASAINKES</strong> terbit 2 kali setahun, setiap bulan Februari dan Agustus. Jurnal <strong>FARMASAINKES</strong> menerima artikel berupa hasil penelitian dan karya ilmiah dalam bidang Ilmu Farmasi, Sains dan Kesehatan. Jurnal <strong>FARMASAINKES</strong> adalah Jurnal Penelitian Ilmu Farmasi, Sains dan Kesehatan yang merupakan Jurnal Akses Terbuka Nasional dan Internasional, menyediakan Platform untuk melaporkan inovasi, teknologi, inisiatif, dan penerapan pengetahuan ilmiah untuk semua aspek penelitian farmasi, sains, kedokteran, klinis dan ilmu kesehatan terkait.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Alamat Editor</strong> : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al- Washliyah, Jl. Garu II A No. 93, Harjosari I, Kec. Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara 20147</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Email</strong> : umnaw.farmasainkes@gmail.com</p> <p style="text-align: justify;">&nbsp;</p> en-US umnaw.farmasainkes@gmail.com (apt. Ainil Fithri Pulungan) harismunandarnst15@gmail.com (apt. Haris Munandar Nasution, S. Farm., M. Si) Tue, 18 Feb 2025 00:00:00 +0000 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG ANTIBIOTIK DI KELURAHAN MANDAILING KECAMATAN TEBING TINGGI KOTA https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4006 <p>Antibiotics are a group of compounds, both natural and synthetic, that have the effect of suppressing or stopping a biochemical process in an organism, especially in the process of infection by bacteria. This study only describes the object of the study by collecting questionnaire data from the community to determine the knowledge and attitudes of the community about antibiotics in Mandailing Village, Tebing Tinggi District, City. The results of the study obtained from univariate analysis found that the level of knowledge of respondents in the high category was 34 people (35.79%), in the moderate category was 47 people (49.47%), and in the low category was 14 people (14.74%). The total score was 680. At the level of attitude, respondents in the good category were 21 people (22.10%), in the sufficient category were 22 people (23.16%), and in the less category were 52 people (54.74%); the total score was 529. At the level of community knowledge, it was in the moderate category (71.57%), community attitudes were in the less category (55.68%), and there was a relationship between age, education, and occupation with the level of knowledge; there was a relationship between education and occupation with community attitudes about antibiotics; there was a relationship between the level of knowledge and community attitudes about antibiotics in the use of antibiotics in Mandailing Village, Tebing Tinggi District, City.</p> Lilik Septiana, Hafizhatul Abadi, Rizki Anjani Sipahutar, Zulmai Rani Copyright (c) 2025 Lilik Septiana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4006 Mon, 17 Feb 2025 00:00:00 +0000 KARAKTERISTIK DAN KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN ENDEMIK KAYU RARU (Cotylelobium lanceolatum Craib) https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4236 <p>Tanaman raru <em>(Cotylelobium lanceolatum </em>Craib<em>)</em> berasal dari familia Dipterocarpaceae. Kulit kayu raru diyakini oleh masyarakat daerah Sumatera Utara sebagai bahan yang memiliki kandungan senyawa yang berkhasiat sebagai antidiabetes yang dapat menurunkan kadar gula didalam darah. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan karakteristik dan kandungan metabolit sekunder ekstrak etanol dan methanol kulit kayu Raru (<em>Cotylelobium lanceolatum</em> Craib) sebagai langkah awal dalam penentuan senyawa kimia bahan alam yang berkhasiat obat anti diabetes.</p> <p>Dalam penelitian ini dilakukan karakterisasi makroskopik. Kemudian dilakukan ekstraksi pada sampel simplisia dengan metode maserasi. Variasi pelarut yang digunakan adalah etanol 96%, 70%, 50% dan metanol 95%, 70%, dan 50%. Karakterisasi terhadap organoleptis dilakukan pada kulit kayu raru segar dan simplisia. Pengujian metabolit sekunder dilakukan pada hasil ekstrak etanol dan metanol.</p> <p>Karakteristik organoleptis kulit kayu raru (<em>Cotylelobium lanceolatum</em> Craib) segar adalah :&nbsp; Bentuk Kulit silinder, tekstur keras dan tebal berkisar 3 mm; Berwana Coklat kehitaman; berbau khas kayu pada umumnya; Rasa: sangat pahit. Sedangkan simplisia kulit kayu raru yaitu berbentuk serbuk halus; Berwarna coklat kemerahan; berbau khas; Rasa sangat pahit. Hasil Skrining Fitokimia Simplisia dan ekstrak kulit kayu raru dilakukan untuk menentukan metabolit sekunder. Pada Serbuk simplisia dengan pelarut metanol dan Ekstrak metanol keduanya mempunyai kandungan metabolit sekunder yang sama yaitu: (+) Alkaloid, (+) Flavonoid, (+) Saponin, (+) Tanin, (+) Steroid/triterpenoid dan &nbsp;(-) glikosida. Sedangkan Ekstrak Etanol kulit kayu raru yaitu (-) Alkaloid, (+) Flavonoid, (+) Saponin, (+) Tanin, (+) Steroid/triterpenoid dan (-) glikosida. Ekstrak kulit kayu raru dengan pelarut methanol mengandung metabolit sekunder yang lengkap termasuk alkaloid tetapi tanpa glikosida.</p> Anny Sartika Daulay, Ridwanto, Muhammad ihsan fadhilah, Haris Munandar Nasution Copyright (c) 2025 Anny Sartika Daulay, Ridwanto, Muhammad ihsan fadhilah, Haris Munandar Nasution https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4236 Tue, 18 Feb 2025 17:48:54 +0000 FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN ORALLY DISSOLVING FILM (ODF) YANG MENGANDUNG EKSTRAK ETANOL JAHE MERAH (Zingiber Officinale Var Rubrum) SEBAGAI PENYEMBUH SARIAWAN https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4190 <p>Memformulasikan sediaan ODF ekstrak etanol jahe merah (Zingiber Officinale Var Rubrum Rhizoma) yang mengandung senyawa gingerol sebagai penyembuh sariawan. Penelitian ini untuk mengetahui apakah sediaan ODF memenuhi uji mutu sebagai sediaan ODF, dan dapat menghambat pertumbuhan jamur candida albicans yang menjadi penyebab utama sariawan. Metode penelitian ini merupakan suatu jenis penelitian eksperimental yang bertujuan untuk melihat pengaruh hasil formulasi sediaan ODF yang mengandung ekstrak jahe merah sebagai penyembuh sariawan. dengan cara membuat sediaan ODF dari ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 1, 2 dan 3%. Sediaan ODF di uji mutu dan aktifitas antijamur pada jamur candida albicans. Berdasarkan hasil evaluasi yang sudah dilakukan pada sediaan ODF mempunyai bau yang khas, rasa manis dan permukaan yang halu, Ketebalan 0,2-0,3mm, nilai pH 6,50-7,06, nilai ketahanan lipat antara 318-373 kali, dan nilai waktu larut 21,60-28-64 detik. Pada pengujian aktivitas antijamur candida albicans memperoleh zona bening 4mm (F1), 13,6mm (F2), dan 20,3mm (F3). Kesimpulan pada sediaan ODF ektrak etanol jahe merah memenuhi uji mutu dan juga dapat menghambat pertumbuhan jamur.</p> Raissa Fitri, Zulmai Rani, Grace Anastasia Br Ginting, Mainal Furqan Copyright (c) 2025 Raissa Fitri, Grace Anastasia Br Ginting, Mainal Furqan, Zulmai Rani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4190 Tue, 18 Feb 2025 17:56:11 +0000 PENETAPAN KADAR β-KAROTEN PADA BUAH RIMBANG (Solanum torvum Sw.) SEGAR DAN HASIL PEREBUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/3317 <p>Rimbang (<em>Solanum torvum</em> Sw<em>.</em>) potensi tumbuh subur pada iklim sub tropis dan tropis tersebar seluruh wilayah Indonesia. Tanaman rimbang ini juga biasa dikonsumsi oleh sebagian masyarakat dalam masakan kuliner seperti botok, tumis, balado, aneka sambal seperti sambal teri, sambal tomat, dan lainya. Buah dari tanaman rimbang ini dapat dikonsumsi mentah. Rimbang telah dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan merupakan sumber sayuran sehari-hari. Rimbang telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional oleh masyarakat terutama karena digunakan sebagai obat mata. Didalam tubuh, β-karoten diubah menjadi vitamin A yang keduanya dapat bertindak sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas. Dimana senyawa antioksidan ini mampu menetralisir zat – zat radikal bebas didalam tubuh yang merupakan sumber pemicu berbagai penyakit terutama penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan kanker. Vitamin A sangat mudah teroksidasi oleh udara dan rusak jika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Akan tetapi studi mengenai proses pemasakan terhadap kandungan vitamin A masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kadar β – Karoten yang terkandung dalam ekstrak buah rimbang segar dan hasil perebusan. &nbsp;</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan sampel, pemeriksaan analisis kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis dan penetapan kadar β – Karoten pada buah rimbang segar dan hasil berbagai pengolahan menggunakan metode spektrofotometri <em>visible</em>.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah rimbang segar dan hasil berbagai pengolahan mengandung senyawa β – Karoten. Penentuan kadar β – Karoten dengan menentukan panjang gelombang maksimum β – Karoten dan perhitungan kadar β – Karoten menggunakan spektrofotometri <em>visible</em>. Hasil penentuan kadar β – Karoten ekstrak buah rimbang segar 1,3690 ± 0,0052 mg/g, dengan pengolahan rebus 1,0917 ± 0,0036 mg/g maka yang paling besar menghasilkan kadar β – Karoten terdapat pada ekstrak buah rimbang <em>(Solanum torvum </em>Sw<em>.) </em>yang segar.&nbsp;</p> Safira Tuzzahra, Anny Sartika Daulay, Ridwanto, Dikki Miswanda Copyright (c) 2025 Safira Tuzzahra, Anny Sartika Daulay, Ridwanto, Dikki Miswanda https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/3317 Tue, 25 Feb 2025 04:21:22 +0000 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR Saccharomyces cerevisiae DARI AIR NIRA AREN DAERAH TANJUNG MORAWA https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/3318 <p>Air nira merupakan cairan manis yang mengucur dari tandan aren, &nbsp;masyarakat dapat mengkonsumsi air nira dalam jangka waktu yang relatif singkat dikarenakan adanya jamur Saccharomyces cerevisia yang dikenal dapat memfermentasi glukosa menjadi etanol. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi jamur <em>Saccharomyces cerevisiae</em> yang terdapat pada nira aren. Metode yang dipakai adalah eskperimental dengan tahapan: isolasi dan identifikasi jamur <em>Saccharomyces cerevisie.</em> Isolasi jamur dari nira aren dengan &nbsp;medium &nbsp;<em>potato dextrose agar </em>(PDA). Identifikasi dilakukan dengan pengamatan morfologi dengan &nbsp;mikroskop pada perbesaran 100×. Dari&nbsp; hasil penelitian diperoleh isolat murni jamur <em>Saccharomyces cerevisiae</em> yang secara morfologi memiliki kesamaan dengan genus <em>Saccharomyces. </em>Secara mikroskopik didapat kan hasil hasil yang sesuai bentuk sel bulat telur, tipe reproduksi vegetatif secara <em>clusters of cells</em>.</p> Alfina Tri Utami nasution, Anny Sartika Daulay, Ridwanto Copyright (c) 2025 Alfina Tri Utami Nasution, Anny Sartika Daulay, Ridwanto, Yayuk Putri Rahayu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/3318 Tue, 25 Feb 2025 04:42:51 +0000 ANALISIS KARAKTERISTIK DAN POTENSI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KOTA MEDAN https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4205 <p>Hipertensi merupakan penyakit <em>silent killer</em> yang tanpa disadari pasien dapat menimbulkan komplikasi tanpa ada gejala sebelumnya. Manajemen terapi hipertensi dapat menjadi komplek jika pasien memiliki komplikasi dan penyakit penyerta. Hal ini dapat memicu terjadinya interaksi obat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik dan potensi interaksi obat pada pasien hipertensi. Penelitian <em>non-eksperimental</em> ini akan dilaksanakan pada pasien&nbsp; hipertensi rawat jalan di salah satu puskesmas Kota Medan menggunakan rancangan deskriptif secara retrospektif. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi akan dikumpulkan datanya berdasarkan resep dan data PRB. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik pasien hipertensi paling banyak diidap oleh pasien jenis kelamin perempuan sebanyak 230 (65,9%), memiliki penyakit penyerta 254 pasien (72,8%), dengan pola pengobatan monoterapi sebanyak 196 pasien (56,2%), memiliki penyakit penyerta diabetes 71 orang (20,3%). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 150 pasien &nbsp;(43%) yang mengalami kejadian interaksi obat dengan kejadian paling tinggi interaksi Amlodipin dengan Metformin sebanyak 79 kejadian (22,6%).</p> Sri Wahyuni, Kiki Rawitri, Syilvi Rinda Sari, Dikki Miswanda Copyright (c) 2025 Sri Wahyuni, Kiki Rawitri, Syilvi Rinda Sari, Dikki Miswanda https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4205 Wed, 26 Feb 2025 21:08:16 +0000 ANALISIS PENGGUNAAN OBAT KEMOTERAPI KANKER PARU-PARU DI RSUD DR. PIRNGADI KOTA MEDAN https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/3708 <p style="font-weight: 400;">Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Di indonesia kanker paru menduduki urutan ketiga dengan jumlah kejadian 34.783 kasus. Kemoterapi merupakan pengobatan anti kanker yang dapat menghancurkan sel tumor dengan cara mengganggu fungsi sel. Pengobatan kemoterapi pada pasien kanker paru beragam dilakukan berdasarkan stadiumnya, yaitu dengan pembedahan, radioterapi dan kemoterapi, sesuai dengan standar dari <em>National Comprehensive Cancer Network</em> (NCCN), <em>Food and drug Administration</em> (FDA), <em>European Medicines Agency</em> (EMA) dan <em>European Society for Medical Oncology</em> (ESMO). Kemoterapi ini diberikan dalam beberapa tahap biasanya 4-6 siklus dan bahkan ada yang seumur hidup. Pemberian kemoterapi ini dengan &nbsp;setiap 21 hari agar mendapatkan efek yang diharapkan dengan efek samping yang masih wajar dan dapat diterima.</p> <p style="font-weight: 400;">Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan dengan pendekatan <em>cross section </em>secara retrospektif. Pengumpulan obat pasien kanker paru-paru diambil dari rekam medis pasien periode bulan Januari-Desember 2023. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 42 pasien yang memenuhi kriteria inklusi.</p> <p style="font-weight: 400;">Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat yang digunakan oleh 42 pasien kanker paru-paru di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan periode Januari-Desember 2023 adalah vinorelbine 52 obat (32,7%), karboblatin 43 obat (27%), gefitinib 25 obat (15,7%), paclitaxel 12 obat (7,5%), cisplatin 7 obat (4,4%), docetaxel 7 obat (4,4%), pemetrexed 7 obat (4,4%), giotrif 6 obat (3,8%). Dapat disimpulkan bahwa obat paling banyak digunakan oleh pasien kanker paru-paru di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah vinorelbine dan karboplatin.</p> <p style="font-weight: 400;"><strong>Kata Kunci: Kanker paru-paru, kemoterapi, obat kemoterapi, pengobatan kanker paru-paru.</strong></p> <p style="font-weight: 400;"><strong>&nbsp;</strong></p> Vevi Sarah Nasution, Sri Wahyuni, Gabena Indrayani Dalimunthe, Minda Sari Lubis Copyright (c) 2025 Vevi Sarah Nasution, Sri Wahyuni, Gabena Indrayani Dalimunthe, Minda Sari Lubis https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/3708 Wed, 26 Feb 2025 21:36:13 +0000 ANALISIS KADAR VITAMIN C HASIL PERASAN BUAH NANAS DAN KERIPIK NANAS DARI BEBERAPA DAERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4166 <p>Buah nanas merupakan salah satu buah yang digemari dan dikonsumsi oleh masyarakat. Salah satu kandungan yang terdapat pada buah nanas adalah vitamin C. Vitamin C dapat berperan sebagai antioksidan dan efektif dalam menanggulangi radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh. Akan tetapi, kandungan vitamin C dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan tempat tumbuh dan proses pengolahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder, kadar vitamin C pada buah nanas dan keripik nanas. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan sampel, skrining fitokimia, pemeriksaan analisis kualitatif, penentuan kadar vitamin C. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu kadar vitamin C sari nanas A sebesar 25.85000 ± 0.28250, sari nanas B sebesar 33.7500 ± 0.28250, sari nanas C sebesar 21.52500 ± 0.10076, sari nanas D sebesar 21.45000 ± 0.08899, keripik nanas A sebesar 15.11666 ± 0.11785, keripik nanas B sebesar 20.08333 ± 0.12382, keripik nanas C sebesar 12.0000 ± 0 dan keripik nanas D sebesar 11.93333 ± 0.12382.</p> Wulan Mardhatillah, Ainil Fithri Pulungan, Ridwanto, Anny Sartika Daulay Copyright (c) 2025 Wulan Mardhatillah, Ainil Fithri Pulungan, Ridwanto, Anny Sartika Daulay https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4166 Fri, 28 Feb 2025 18:15:36 +0000 PROFIL KONSUMEN OBAT TRADISIONAL DAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KETANGGAPAN AKAN ADANYA EFEK SAMPING OBAT TRADISIONAL DI DESA PERTAHANAN KABUPATEN ASAHAN https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4165 <p>Obat tradisional merupakan sediaan tradisional atau produk tradisional terdiri dari komponen aktif, bagian tanaman, bahan tanaman tambahan, atau campuran dari bahan hewan dan mineral. Umumnya masyarakat Indonesia lebih mengetahui dan mengenal jamu dibandingkan dengan obat tradisional terstandar dan fitofarmaka. Sebagian masyarakat juga percaya bahwa obat tradisional memiliki efek samping yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan obat konvensional.&nbsp; Tujuan penelitian ini yaitu melihat gambaran profil konsumen, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap efek samping penggunaan obat tradisional di wilayah Kabupaten Asahan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner dalam bentuk kertas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 352 responden. Teknik analisa data pada penelitian ini menggunakan Microsoft Excell.&nbsp; Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden memiliki pengetahuan baik (51%). Persentase responden yang tidak merasakan efek samping sebanyak 76% dan sebanyak 24% responden merasakan efek samping. Efek samping yang banyak dirasakan oleh responden yaitu gangguan sistem pencernaan. Profil konsumen obat tradisional terbanyak di desa pertahanan adalah berjenis kelamin Perempuan (56,9%). usia terbanyak 17-45 tahun. Mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik yaitu 180 responden dengan persentase (51%). Mayoritas konsumen memiliki tingkat pengetahuan yang cukup yaitu dengan jumlah responden 174 dengan persentase (49%).</p> Hikmah sahrianti, Syilvi Rinda Sari, Haris Munandar Nasution, Gabena Indrayani Dalimunthe Copyright (c) 2025 Hikmah sahrianti, Syilvi Rinda Sari, Haris Munandar Nasution, Gabena Indrayani Dalimunthe https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4165 Fri, 28 Feb 2025 20:25:35 +0000 FORMULASI, EVALUASI, DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN PADAT NANOEKSTRAK BONGGOL NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) TERHADAP Staphylococcus aureus https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4164 <p>Nanopartikel merupakan salah satu hasil dari teknologi nano yang berkembang pesat. Sabun dapat digunakan untuk mengatasi penyakit, seperti penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri dan jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memutus ikatan protein pada bakteri sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan aktivitas antibakteri sediaan sabun padat terhadap Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan rancangan True Experimental Design. Tahapan penelitian meliputi pembuatan ekstrak, pembuatan nano ekstrak, skrining fitokimia, pembuatan sabun padat, dan evaluasi mutu fisik sabun padat yang terdiri dari uji organoleptik, uji pH, uji stabilitas, uji kekerasan, dan uji daya bersih. Serta uji aktivitas antibakteri sabun padat terhadap Staphylococcus aureus dengan masing-masing konsentrasi yaitu F1 (Blanko), F2 (1,25%), dan F3 (12,5%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak mahkota nanas mengandung senyawa kimia berupa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan glikosida. Hasil pengujian ukuran partikel menunjukkan bahwa nano ekstrak memiliki ukuran 76 nm. Aktivitas antibakteri sabun padat terhadap Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa pada konsentrasi F1 memiliki efektivitas yang kuat dengan diameter zona hambat sebesar 13,61 mm; pada konsentrasi F2 juga menunjukkan efektivitas yang kuat dengan diameter zona hambat sebesar 16,46 mm; dan pada konsentrasi F3 menunjukkan efektivitas yang kuat dengan diameter zona hambat sebesar 19,38 mm dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus.</p> <p>Kata kunci: Nano ekstrak, Mahkota Nanas, Antibakteri, Sabun Padat</p> Rizka Widya, Minda Sari Lubis, Zulmai Rani, Haris Munandar Nasution Copyright (c) 2025 Rizka widya, Minda Sari Lubis, Zulmai Rani, Haris Munandar Nasution https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4164 Fri, 28 Feb 2025 20:36:44 +0000 FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS DEODORANT STICK EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper ornantum N.E.BR ) TERHADAP BAKTERI staphylococcus epidermidis https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4163 <p class="JKKAbstrakKeywordEnglish"><span lang="IN" style="font-size: 10.0pt; font-weight: normal;">Red betel leaf (Piper ornatum N.E.Br) is one of several plants that have antibacterial properties so that it can be selected as an active ingredient in deodorants because of its effectiveness as an antibacterial. Red betel leaf contains secondary metabolites, namely alkaloids, flavonoids, tannins and essential oils. The purpose of this study was to determine the formulation of ethanol extract of red betel leaf (Piper ornatum N.E.Br) made in the form of a deodorant stick preparation with good characteristics and to determine the concentration of the deodorant stick preparation in inhibiting Staphylococcus epidermidis bacteria. The study was conducted experimentally including the manufacture of extracts by the maceration method. In this study, ethanol extract of red betel leaf with concentration variations of 1, 2 and 3%. The preparation was tested for organoleptic, homogeneity, pH, melting time, melting point, and antibacterial activity. The content of the phytochemical screening results of the ethanol extract of red betel leaf showed that there were flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, and triterpenoids so that they have the potential to inhibit bacteria. The resulting deodorant stick meets the requirements of pH test, melting time test, melting point test and has bacterial inhibitory activity. At a concentration of 1% it is categorized as moderate with an inhibition zone of 6-10 while for a concentration of 2% and 3% it is categorized as strong with an inhibition zone of 10-20 mm.</span></p> Nurul Fitri, Zulmai Rani, Minda Sari Lubis, Haris Munandar Nasution Copyright (c) 2025 Nurul Fitri, Zulmai Rani, Minda Sari Lubis, Haris Munandar Nasution https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4163 Sat, 01 Mar 2025 14:35:48 +0000 PENETAPAN KADAR GARAM PADA IKAN TERI MEDAN DENGAN VARIASI METODE DAN SUHU PERENDAMAN https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4148 <p><strong>Pendahuluan: </strong>Ikan teri Medan adalah jenis teri berwarna putih berukuran kecil yang sangat populer di Indonesia, dan dibuat dengan cara penggaraman dan pengeringan, yang menghasilkan produk teri kering. Garam dalam ikan teri Medan dapat menjadi pertimbangan bagi konsumen. <strong>Tujuan: </strong>Tujuan penelitian adalah menentukan kadar garam ikan teri Medan harga termahal dan termurah berdasarkan suhu perendaman serta perbandingan metode penetapan kandungan garam NaCl. <strong>Metode: </strong>Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Argentometri yaitu metode Kohman dan metode Volhard. Titrasi metode Kohman ditandai terbentuknya endapan merah bata, titik akhir titrasi ditandai dengan terbentuknya endapan merah bata AgCrO<sub>4</sub>. Sedangkan metode Volhard merupakan titrasi tidak langsung dengan indikator FeCl<sub>3</sub> dan terbentuk warna salmon (merah). Suhu perendaman air panas adalah 90-92 ºC dan air dingin pada T= 29 ºC. <strong>Hasil: </strong>Hasil kadar garam pada ikan teri Medan harga termahal metode Kohman pada perendaman air panas (T= 90-92<sup>0</sup>C) dan air dingin (T=29<sup>0</sup>C) masing-masing adalah 0,9472&lt;µ&lt;0,1073 mg/g dan 1,01099&lt;µ&lt;1,2892 mg/g, pada ikan teri termurah 0,0798&lt;µ&lt;0,1026 mg/g dan 0,4925&lt;µ&lt;0,6235 mg/g. Dengan metode Volhard pada ikan teri termahal maing-masing adalah 5,0043&lt;µ&lt;5,0658 mg/g dan 5,0281&lt;µ&lt;5,0319 mg/g pada ikan teri termurah 5,05267 &lt;x&lt;5,06071mg/g dan 5,0465&lt;µ&lt;5,0630 mg/g.</p> <p><strong>Kata kunci: <em>kadar garam NaCl, metode Kohman, metode Volhard</em></strong></p> Nur Sahadah Nasution, Anny Sartika Daulay, Gabena Indrayani Dalimunthe, Haris Munandar Nasution Copyright (c) 2025 Nur Sahadah Nasution, Anny Sartika Daulay, Gabena Indrayani Dalimunthe, Haris Munandar Nasution https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://jurnal-lp2m.umnaw.ac.id/index.php/FJFSK/article/view/4148 Sat, 01 Mar 2025 14:41:02 +0000