AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK METANOL DAUN TENGGEK BURUNG (Melicope ptelefolia (Champ. Ex Benth.) T.G.Hartley) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

Main Article Content

Anggi Silvana
D. Elysa Putri Mambang

Abstract

Daun tenggek burung memiliki aktivitas antibakteri dan fungisida. Secara farmakologis, ekstrak tumbuhan dilaporkan memiliki sifat antimikroba dan sitotoksik, serta kaya akan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak metanol daun tenggek burung dalam menghambat pertumbuhan  Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Metode penelitian ini adalah eksperimental meliputi pembuatan ekstrak metanol daun tenggek burung dengan metode maserasi, skrining fitokimia dan uji aktivitas ekstrak metanol daun tenggek burung terhadap S. aureus dan E. coli dengan menggunakan konsentrasi 10 mg/mL; 20 mg/mL; 30 mg/mL; kontrol negatif (DMSO) dan Kontrol positif (kloramfenikol). Pengujian daya hambat antibakteri dengan metode difusi agar menggunakan metode Kirby Bauer. Data yang diperoleh dari pengukuran diameter zona hambat dianalisis secara statistik menggunakan metode uji Anova, kemudian dilanjutkan  uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun tenggek burung mengandung senyawa golongan flavonoid, tanin, alkaloid dan saponin. Uji aktivitas antibakteri pada bakteri S. aureus menunjukkan daya hambat 9,08 mm pada konsentrasi 10 mg/mL, 13,28 mm pada konsentrasi 20 mg/mL dan 16,31 mm pada konsentrasi 30 mg/mL. Uji aktivitas pada bakteri E. coli menunjukkan daya hambat 9,28 mm pada konsentrasi 10 mg/mL, 14,64 mm pada konsentrasi 20 mg/mL dan 17,46 mm pada konsentrasi 30 mg/mL. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol daun tenggek burung memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli dilihat dari daya hambat pada konsentrasi 20 mg/mL dan konsentrasi 30 mg/mL masuk kategori kuat dan pada konsentrasi 10 mg/mL masuk kategori sedang.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles