FORMULASI SEDIAAN BLUSH ON DALAM BENTUK POWDER DARI EKSTRAK ETANOL BUNGA ASOKA (Ixora paludosa (Blume) Kurz) SEBAGAI PEWARNA ALAMI
Main Article Content
Abstract
Bunga asoka (Ixora paludosa (Blume) Kurz) memiliki kandungan metabolit sekunder yang berkhasiat sebagai pewarna. Antosianin merupakan metabolit sekunder yang larut dalam air yang bertanggung jawab atas warna merah, ungu, biru pada buah, sayur dan bunga sehingga antosianin dapat menjadi pewarna alami dan dipercaya sebagai antioksidan yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada ekstrak etanol bunga asoka, mengetahui karakteristik simplisia bunga asoka mengetahui mutu fisik sediaan blush on ekstrak etanol bunga asoka dan mengetahui sediaan yang paling disukai berdasarkan uji kesukaan dengan mengisi kuisioner. Metode penelitian ini dilakukan secara ekperimental, meliputi: penyiapan sampel, karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak, skrinning fitokimia, pembuatan sediaan, uji iritasi, uji homogenitas, uji stabilitas, uji oles dan uji hedonik terhadap sediaan yang dibuat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga asoka mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, tannin, saponin, dengan karakteristik simplisia yang diperoleh yaitu kadar air 3,99%, kadar sari larut air 23,08%, kadar sari larut etanol 17,6%, kadar abu total 0,75%, dan kadar abu tidak larut asam 0,42%. Sediaan yang paling disukai berdasarkan uji hedonis adalah sediaan dengan konsentrasi 35% serta memiliki mutu fisik yang baik, uji homogenitas menunjukkan sediaan terdispersi merata, berdasarkan uji pH memenuhi persyaratan pH pada kulit yaitu pH 4-7, berdasarkan uji stabilitas tidak terdapat perubahan warna, bentuk dan aroma , uji daya oles sediaan blush on yang baik ditandai dengan warna yang jelas saat di oleskan pada kulit punggung tangan, dan tidak menimbulkan iritasi pada saat di oleskan.