UJI AKTIVITAS ANALGESIK EKSTRAK DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack.) TERHADAP MENCIT JANTAN (Mus musculus)
Main Article Content
Abstract
Daun sungkai (Peronema canescens Jack.) telah digunakan sebagai obat tradisional dan diketahui mengandung senyawa metabolit yang berfungsi sebagai analgetika. Tujuan penelitian ini untuk melihat kandungan senyawa metabolit yang terkandung dalam daun sungkai serta melihat aktivitas analgesik dari ekstrak daun sungkai serta dosis tebaik untuk meredakan nyeri. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan variabel bebasnya dosis ekstrak daun sungkai dan variabel terikat yaitu jumlah geliat mencit jantan (Mus musculus). Pembuatan ekstrak dilakukan dengan maserasi. Skirining fitokimia dilakukan pada serbuk dan ekstrak daun sungkai. Pengujian aktivitas analgesik diberikan secara oral dalam bentuk suspensi yang diujikan pada mencit jantan. Pemberian perlakuan dibagi dalam lima kelompok, yaitu kontrol negatif dengan CMC 0,5%, kontrol positif dengan metampiron 1%, serta ekstrak etanol daun sungkai dengan dosis 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB kepada mencit putih yang telah diberi penginduksi asam asetat 1%. Pengujian dilakukan dengan melihat respon geliat yang diberikan mencit setiap 5 menit sampai 60 menit, kemudian dihitung persen daya analgesik dan persentase efektivitas analgesik, selanjutnya dilakukan analisis dengan metode one way ANOVA untuk mengetahui dosis terbaik ekstrak daun sungkai sebagai analgesik. Hasil yang didapatkan menunjukkan ekstrak etanol daun sungkai mengandung senyawa metabolit sekunder, yaitu flavonoid, alkaloid, tanin dan saponin. Ekstrak etanol daun sungkai juga memiliki aktivitas sebagai analgetika dengan persentase daya analgetik pada dosis 100 mg/kgBB adalah 56,7%, 200 mg/kgBB sebesar 59,6% dan dan 300 mg/kgBB 66,2%. Berdasarkan hasil tersebut didapatkan kesimpulan bahwa daun sungkai memiliki aktivitas analgesik dengan dosis terbaik adalah 300 mg/kgBB.