UJI EFEKTIVITAS ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN MATOA (Pometia pinnata J.R Forst & G. Forst) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN
Main Article Content
Abstract
Daun Matoa (Pometia pinnata) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder senyawa flavonoid, tanin dan saponin. Flavonoid merupakan zat yang dapat menghambat proses inflamasi, senyawa flavonoid disebutkan mempunyai efek antiinflamasi, antioksidan dan antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun matoa terhadap tikus putih jantan. Metode yang digunakan untuk pembuatan Ekstrak Etanol Daun Matoa (EEDM) adalah maserasi. Uji antiinflamasi EEDM dilakukan selama 5 jam menggunakan metode edema kaki menggunakan pletismometer digital. Penelitian ini dilakukan pada 25 ekor hewan uji yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus jantan. Sebagai kontrol negatif adalah suspensi CMC 0,5%, sebagai kontrol positif atau pembanding adalah Natrium diklofenak dengan dosis 4,5 mg/kgBB, kemudian sebagai uji efektivitas antiinflamasi adalah suspensi EEDM dengan dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB. Tingkat peradangan dan tingkat inhibisi radang dihitung dari data penelitian yang dianalisis secara statistik menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tukey. Hasil efek antiinflamasi EEDM pada dosis 200 mg/kgBB menunjukkan persentase aktivitas inflamasi tertinggi. Hasil uji analisis data Tukey terhadap laju inflamasi menunjukkan bahwa EEDM 200 mg/kg BB tidak berbeda nyata dengan Natrium diklofenak dari 1 jam sampai 5 jam dengan p=0,412 (p>0,05), tetapi berbeda nyata dengan kontrol negatif p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah tikus putih jantan yang telah diinduksi karagenan 1% memberikan efek antiinflamasi pada EEDM dosis 50, 100, 200 mg/kgBB. Efek yang sama dengan Natrium diklofenak sebagai antiinflamasi terdapat pada EEDM dosis 200 mg/kgBB.